Bahaya Pengelasan

Bahaya pengelasan pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang perlu diketahui karena kegiatan yang satu ini sudah tidak asing lagi untuk dilakukan dalam sehari-hari, terutama bagi para pekerja yang bekerja sebagai tukang las. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pekerjaan memiliki risiko masing-masing.

Bahaya Pengelasan

Termasuk pula saat bekerja di bagian pengelasan. Bertindak sebagai seseorang yang melakukan pengelasan akan berhadapan dengan risiko mulai dari panas, listrik, percikkan api, ledakan dan lainnya.

7 Jenis Bahaya Pengelasan

Untuk lebih mengetahui apa saja bahaya dari pengelasan, simak informasi selengkapnya di bawah ini.

1. Bahaya yang Berasal dari Sinar dan Cahaya

Perlu diketahui bahwa saat proses pengelasan berlangsung, akan dihasilkan sinar ultraviolet dan juga inframerah. Adapun kedua sinar ini mempunyai dampak yang terbilang cukup buruk untuk kesehatan mata. Jika dibiarkan terus-menerus dapat memunculkan rasa sakit pada mata dan akan muncul rasa seperti ada benda yang mengganjal pada mata.

Biasanya rasa sakit ini bisa bertahan selama 6 hingga 12 jam dan akan kembali seperti biasa sesudah 48 jam. Itu untuk bayar Sinar inframerah sendiri bagi kesehatan mata yakni terjadinya pembengkakan kelopak mata menyebabkan kerabunan dan penyakit kornea. Sinar inframerah ini tidak terlihat.

Oleh karenanya perlu kewaspadaan tentang keberadaannya. Tidak hanya sinar ultraviolet dan juga sinar inframerah, proses pengelasan juga dapat menyimpulkan cahaya tampak. Adanya cahaya tampak ini membuat mata lebih cepat lelah dan apabila mengalami paparan lebih lama maka mata bisa iritasi dan sakit.

2. Bahaya Kecelakaan Disebabkan Listrik

Pengerjaan pengelasan membutuhkan sumber energi. Salah satunya yang paling sering adalah menggunakan listrik. Apabila tidak waspada dalam menjaga peralatan las, maka dapat berpotensi untuk menyebabkan terjadinya kebocoran aliran listrik. Tidak sampai di situ saja, bagian holder atau pemegang elektroda juga perlu dipastikan terisolator dengan baik supaya tidak tersengat listrik.

3. Bahaya Gas dan Debu dalam Asap Las

Perlu diketahui bahwa setiap proses pengelasan bisa menghasilkan debu dan juga asap. Biasanya debu pengelasan ini ukurannya cukup kecil berkisar antara 0,2 hingga 0,3 mikrometer. Apabila tidak menggunakan masker atau alat pelindung lainnya, maka kemungkinan debu tersebut bisa masuk ke dalam paru-paru. Dikarenakan kemampuan bulu hidung untuk menahan bebu untuk partikel dengan ukuran lebih dari 0,5 mikrometer.

Sementara itu untuk jenis gas yang dihasilkan dari proses pengelasan diantaranya ialah gas Ozon, NO, CO, NO2 dan CO2. Apabila gas-gas ini terhirup maka bisa menyebabkan kurangnya konsentrasi. Setelahnya akan muncul rasa lemas pada badan kemudian diiringi dengan musik. Untuk itu perlu dipastikan bahwa pada saat mengelas harus berada pada ruangan yang ventilasinya cukup ataupun ruangan terbuka. Jika dirasa perlu maka dapat menggunakan hexos untuk sirkulasi udara.

4. Bahaya yang Berasal dari Percikan dan Terak Las

Adapun proses pengelasan menghasilkan percikkan las atau yang juga disebut spatter. Biasanya percikan las yang masih panas ini bisa menembus sarung tangan, sepatu dan juga baju bisa menyebabkan terjadinya luka bakar ringan pada bagian tubuh yang terkena. Oleh karenanya penting untuk memastikan perlindungan terlebih dahulu pada tubuh sebelum melakukan pengelasan.

Tidak hanya percikan las, bahaya lainnya juga bisa berasal dari terak las atau juga yang disebut slag. Apabila keadaannya masih cair atau panas, maka bisa menyebabkan kulit terbakar. Adapun slag ini dihasilkan pada proses pengelasan yang mana jenis pelindungnya menggunakan flux pada bagian kawat las nya seperti halnya pada proses las FCAW dan SMAW.

5. Bahaya Ledakan

Potensi bahaya ledakan proses pengawasan juga perlu dipertimbangkan. Ledakan ini dapat terjadi dari tangki atau tempat penyimpanan bahan bakar. Oleh karenanya diperlukan perlakuan yang khusus sebelum melakukan pengelasan pada produk.

Adapun perlakuan khusus yang dimaksud misalnya melakukan pembersihan di bagian dalam dan memastikan bahwa sirkulasi udara gas yang ada di dalam tangki bisa keluar ketika proses pengelasan berlangsung. Selain itu penting juga untuk aman ketika melakukan pengelasan.

Saat melakukan pengelasan, ada baiknya terdapat teman yang menjaga di bagian luar tangki sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan teman tersebut bisa melakukan pertolongan atau pun meminta pertolongan.

6. Bahaya Kebakaran

Bahaya pengelasan selanjutnya yang juga perlu diwaspadai adalah bahaya kebakaran. Bahaya kebakaran ini bisa terjadi saat melakukan pengelasan apabila lingkungan tempat dilakukannya pengelasan terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar seperti minyak, kayu, ataupun yang lainnya.

Apabila percikan dari hasil pengelasan mengenai salah satu material yang mudah terbakar tersebut maka bisa menyebabkan kebakar. Untuk itu perlu pastikan terlebih dahulu bahwa area melakukan pengelasan sudah aman dari bahan-bahan yang mudah terbakar.

7. Bahaya Terjatuh

Proses pengelasan bisa saja dilakukan pada hari-hari tertentu. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa pada lokasi kerja terdapat material yang tidak tertata dengan baik. Tidak tertatanya material ini bisa saja menyebabkan pelaku pengelasan terjatuh maupun tersandung. Hal ini akan menjadi bahaya karena bisa menyebabkan kondisi dimana material menimpa ataupun pelaku pengelasan terjatuh karena tersandung.

Oleh karenanya perlu dipastikan seksama sebelum melakukan pengelasan mengenai lokasi kerja agar segala sesuatunya berjalan dengan lebih aman. Pastikan pula bahwa pelaku pengelasan sudah memakai pelindung kaki dan pelindung lainnya yang dibutuhkan. Saat bekerja di ketinggian maka pastikan bahwa sabuk pengaman telah terpasang dengan baik. Hal ini dilakukan agar jika suatu waktu pegangan terlepas maka pelaku pengelasan masih bisa terikat dan bahaya jatuh bisa dihindari.

Leave a Comment